
Beton ringan adalah beton yang Berat Volumenya rendah. Pada umumnya beton ringan terdiri dari campuran yang sama dengan beton pada umumnya, namun pada pembuatan beton ringan dapat dilakukan pencampuran additive untuk menghasilkan rongga udara.
Menurut Mulyono (2004 : 307), agregat yang digunakan untuk memproduksi beton ringan merupakan agregat ringan juga. Berat volume agregat ringan sekitar 1900 kg/m3 atau ringan adalah agregat yang mempunyai kepadatan sekitar 300 – 1850 kg/m3. Beton ringan adalah beton yang berat isi maksimum 1,9 ton/m3 (SNI 03-2491-2002).
Menurut Dobrowolski (1998) dan jenis jenis beton ringan sebagai berikut :
- Beton dengan kuat tekan rendah (Low-Density Concrete) dengan berat volume beton 240-800 kg/m³ dan kuat tekan 0,35-6,9 MPa.
- Beton ringan dengan kekuatan menengah (Moderates-Strhength Lightweight Concretes) dengan berat volume beton 800-1440 kg/m³ dan kuat tekan 6,9 – 17,3 MPa.
- Beton ringan struktur (Stuctural Lightweight Concretes) dengan berat volume beton 1440-1900 kg/m³ dengan kuat tekan beton lebih dari 173 MPa.
Menurut Tjokrodimuljo (1996), ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengurangi Berat Volume beton atau membuat beton lebih ringan antara lain adalah sebagai berikut :
- Dengan membuat gelembung-gelembung gas/udara dalam adukan semen sehingga terjadi banyak pori-pori udara di dalam betonnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambah bubuk alumunium ke dalam bubuk campuran beton.
- Dengan menggunakan agregat ringan, misalnya tanah liat bakar, batu apung atau agregat buatan sehingga beton yang dihasilkan akan lebih ringan daripada beton biasa.
- Dengan cara membuat beton tanpa menggunakan butir-butir agregat halus atau pasir yang disebut sebagai beton non pasir.
Berikut admin sertakan Video aplikasi teknologi Panel Beton Ringan