Tekniksipilaziz.com

Newsletter

Mengenal Beton Non Pasir dan Aplikasi untuk Konstruksi

Mengenal Beton Non Pasir dan Aplikasi untuk Konstruksi

Sebelum Kepembahasan admin mau kasih tau kalau tekniksipilaziz.com adalah media bloging membahas segala hal yang ada di teknik sipil dan Arsitektur. Dari hal kecil sampai terpenting semua ada di website tinggal cari di menu pencariann yaa. pasti membantu kalian” yang masih baru atau sudah expert di Dunia Teknik Sipil & Arsitektur

Beton non pasir atau disebut juga no fines concrete merupakan bentuk sederhana dari jenis beton ringan. Dalam pembuatan beton ini tidak menggunakan aggregat halus (pasir), Tidak adanya agregat halus dalam campuran menghasilkan beton yang berpori sehingga beratnya berkurang (Tjokrodimulyo, 2009). Selain itu karena tanpa pasir maka tidak dibutuhkan pasta untuk menyelimuti butir pasir sehingga kebutuhan akan semen relatif lebih sedikit. Beton non pasir juga dapat disebut permeconcrete atau pervious concrete yaitu beton yang dibentuk dari campuran semen, aggregate kasar, air dengan bahan tambah atau admixturePervious concrete dibuat dengan menggunakan sedikit anggregat halus atau bahkan menghilangkan penggunaan aggregat. Beton non pasir umumnya digunakan pada non struktural seperti pagar, rabat beton, batako. Beton non pasir lebih menonjolkan estetikanya dan hanya menggunakan sedikit semen yaitu karena untuk melapisi permukaan agregat kasar saja. (Trisnoyuono, 2009). 

Pada umumnya beton non pasir memiliki Berat Volume yang rendah jika dibandingkan dengan beton normal. Berat Volume beton non pasir dipengaruhi oleh Berat Volume dan gradasi aggregat penyusunnya (Kusuma, 2012).

Sedangkan kuat tekan beton non pasir dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut :

  • Faktor Air Semen (FAS)
  • Rasio Volume Aggregat dengan Semen
  • Jenis Aggregat Penyunsunnya

Keunggulan Beton Non Pasir

Segai beton ringan tentu saja beton non pasir mempunyai keunggulan. Menurut Kusuma (2012), beberapa kelebihan beton non pasir adalah sebagai berikut :

  1. Low Shrinkage , Penyusutan total beton non pasir saat mengeras/kering adalah sekitar setengah dari beton padat yang dibuat dengan agregat yang sama. Tingkat penyusutan juga jauh lebih cepat. Gerakan penyusutan total, telah ditemukan bahwa 50% sampai 80% terjadi dalam 10 hari pertama, dimana untuk beton padat hanya 20 sampai 30 persen akan terjadi pada periode yang sama. Ini berarti bahwa bahaya retak jauh lebih kecil terjadi jika debandingkan dengan beton normal
  2. Light Weight, karena penggunaan aggregate ringan maka dihasilkan beton dengan bobot yang ringan.
  3. Thermal Insulation, sebagai bahan isolasi panas.
  4. Eliminated Segregation,tidak ada kecenderungan untuk bersegresi, sehingga dapat dijatuhkan dengan tinggi jatuh yang lebih tinggi.
  5. Reduce Cement Demand, kebutuhan semen sedikit karena tidak menggunakan pasir, maka luas permukaan aggregat berkurang.
  6. Simple yaitu berarti cara pembuatannya sederhana dan lebih cepat.
  7. Sound insulation, sebagai bahan isolasi suara (peredam suara).
  8. Environment Friendly, mudah meloloskan air dapat digunakan sebagai bahan pembuat sumur resapan sehingga meningkatkan resapan ke dalam tanah.

Kelemahan Beton Non Pasir

Selain memiliki keunggulan, beton non pasir memiliki beberapa kelemahan. Adapun beberapa kelemahan dari jenis beton ini adalah :

  1. Lantaran tidak ada agregat halus dalam pengisian kekosongan beton tersebut, hal ini memicu permeabilitas yang cenderung tinggi dibandingkan jenis beton normal. Maka dari itu, pemakaiannya tidak baik untuk jenis beton bertulang karena penguatnya mudah mengalami korosi.
  2. Penambahan biaya apabila ingin membuat beton non pasir kedap air dengan memakai lapisan plester batu.
  3. Jenis beton ini juga tidak dapat dilakukan pengujian untuk menunjukkan kemampuan kerja dengan uji normal baik pengujian kemerosotan maupun pemadatan. Nilai kemampuan dan metodenya masih belum diketahui.
sumber readymix.co.id

Aplikasi Beton Non Pasir

Beton non pasir dalam dunia teknologi teknik sipil bukanlah hal baru. Di luar negeri aplikasi beton khusus ini sudah diterapkan untuk bangunan gedung dan jalan, (Kusuma, 2012)

Konstruksi Bangunan Gedung

Penggunaaan beton non pasir di dunia internasional sudah cukup lama dikenal. Salah satunya adalah gedung apartement 4 (empat) lantai yang didirikan di London, Inggris pada tahun 1961. Kontraktor lokal asal inggris mengerjakan12 proyek tersebut dengan menggunakan imajinatif tekstur yang berbeda, rendering atau menghaluskan semua cor menggunakan agregat kasar berwarna lokal ada juga beberapa diimpor dalam bentuk keping batu alam, apabila hujan panel akan bersih dengan bantuan percikan air hujan (dapat dilihat pada sumber terlampi

Penggunaan beton non pasir di Indonesia belum populer, tetapi pada perkembangannya sudah pernah diaplikasikan untuk struktur ringan yaitu kolom dan dinding bangunan sederhana, bata beton dari beton non pasir, dan buis beton dari beton non pasir.

Konstruksi Perkerasan Jalan

Aplikasi beton non pasir sebagai perkerasan jalan raya dikenal istilah permeconcrete atau pervious concrete dengan pertimbangan ramah lingkungan maka perkerasan jalan menggunakan beton non pasir supaya air hujan dapat meresap ke dalam tanah.

Konstruksi Dinding Penahan Tanah / Retaining Wall

Aplikasi beton non pasir pada dinding penahan tanah (retaining wall). Selain pertimbangan ramah yang digunakan, pada konstruksi dinding penahan tanah, pemilihan jenis beton non pasir untuk alasan stabilisasi tanah dibelakang struktur dinding penahan tanah. Teksturnya yang berpori meloloskan air membuat dinding penahan tanah sehingga takanan air dibelakang dinding penahan tanah dapat diminimalisir sehingga konstruksi dinding penahan tanah lebih tabil terhadap gaya geser maupun gaya guling yang dipengaruhi oleh tekanan air tanah.

Please follow and like us:

Share for More Helpful

Facebook
Pinterest
Twitter
LinkedIn
Email
Aziz Bakhtiar

Aziz Bakhtiar

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *