
Jika kalian anak teknik sipil atau proyek pasti tau jika ada pembengkakan biaya pasti deg-degserkan mikirinnya gimana caranya agar proyek kita tidak rugi dan membengkak. nah admin kali ini mau membahas pembengkakan biaya dikarenakan Pemborosan material bukan karena melebihi spek yaa tapi ada faktor lain nah gak usah banyak basa-basi langsung kita bahas.
Permasalahan pada proyek konstruksi yang dapat mengkibatkan terjadinya pemborosan material dalam pekerjaan di lokasi proyek dan menyebabkan keterlambatan pada pelaksanaan proyek. Beberapa permasalahan yang terjadi karena adanya perubahan desain pada tahap pelaksanaan, tenaga kerja yang kurang ahli, koordinasi yang kurang baik antara pihak-pihak yang terlibat, kesalahan pemilihan metode konstruksi yang digunakan serta lemahnya perencanaan dan pengendalian proyek tersebut.
Pembangunan berbagai infrastruktur haruslah berdasarkan teknologi bangunan yang dipilih dan tuntutan ekologis alam. Pemilihan bahan bangunan, pengolahan, transportasi, pembangunan, pemeliharaan hingga akhirnya menjadi sampah harus diperhatikan sehingga dapat meminimalkan buangan dalam bentuk limbah. Dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable construction) totalitas dari tim proyek sangat diperlukan, salah satunya dengan penerapan manajemen sisa material pada tahap konstruksi.
Pencegahan maupun penanganan sisa material bangunan sangat penting diperhatikan oleh pelaksana pembangunan, yaitu pihak kontraktor, dimulai dari tahap perencanaan dan estimasi hingga pelaksanaan di lapangan. Tahapan pelaksanaan ini harus dilakukan agar material sisa yang dihasilkan dapat seminimal mungkin sehingga tidak terjadi penumpukan sisa material di lokasi proyek dan tentunya dapat menghemat biaya.
Dengan mengetahui upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dan menangani sisa material pada proyek konstruksi gedung bertingkat, maka pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat meningkatkan pengelolaan sisa material dengan lebih efektif dan efisien.
Manajemen Material Pada Proyek Konstruksi
Material merupakan salah satu unsur utama dalam mendirikan suatu bangunan yaitu memiliki pengaruh terhadap kualitas bangunan yang dihasilkan, terletak pada kekuatan dan daya tahan konstruksi tersebut.
Menurut Ervianto (2004) jenis material dapat dibedakan menjadi tiga kategori:
- Engineered materials, yaitu produk yang dibuat khusus berdasarkan perencanaan dan perhitungan teknis. Material ini dijelaskan secara khusus pada gambar yang digunakan selama pelaksanaan proyek tersebut. Jika terjadi penundaan akan dapat mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek.
- Bulk materials, yaitu produk yang dibuat berdasarkan standar industri tertentu. Karena beraneka macam jenisnya, material jenis ini seringkali sulit diperkirakan seperti kabel dan pipa.
- Fabricated materials, yaitu produk yang dirakit di luar lokasi proyek seperti kusen dan rangka baja.
Sebuah proyek konstruksi mengalami pemborosan jika gagal dalam menjalankan sebuah proses manajemen material. Adapun proses dalam manajemen bahan (Ervianto, 2004) adalah sebagai berikut:
1.Pemilihan Bahan
Pemilihan bahan permanen dalam suatu proyek sangat ditentukan oleh rincian yang tertera dalam gambar kerja dan spesifikasi.
2.Pemilihan Pemasok Bahan
Pemilihan pemasok bahan bagi kontraktor berdasarkan harga terendah.
3.Pembelian Bahan
Dengan pembangunan organisasi yang terlibat dalam sejumlah proyek dengan lokasi yang berbeda-beda, pembelian bahan dilakukan baik dengan basis terpusat dan basis lokal.
4.Pengiriman Bahan
Pada saat menerima gandaan surat permintaan pembelian, petugas bagian pengiriman mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin bahwa bahan yang benar dapat dikirim pada tempat yang tepat dalam waktu yang diminta.
5.Penerimaan Bahan
Bahan-bahan yang dipasok pada kontraktor sebagai suatu hasil dari surat permintaan pembelian harus diperikssa pada saat diserahkan.
6.Penyimpanan Bahan
Petugas gudang bertanggung jawab menjaga penyimpanan semua bahan-bahan antara waktu diserahkan kepada pihak proyek sampai dengan bahan dikeluarkan dari gudang untuk digunakan dalam proyek.
7.Pengeluaran Bahan
Bagi yang memerlukan bahan pertama kali harus melengkapi berita acara yang dikeluarkan bagian gudang.
Kegagalan dalam pengelolaan material dapat menimbulkan volume waste material yang besar yang dapat mempengaruhi kinerja dari sebuah proyek konstruksi. Sisa material konstruksi yang timbul selama pelaksanaan konstruksi dapat dikategorikan menjadi dua bagian (Tchobanoglous et al, 1976) yaitu:
- Demolition waste adalah sisa material yang timbul dari hasil pembongkaran atau penghancuran bangunan lama.
- Construction waste adalah sisa material konstruksi yang berasal dari pembangunan atau renovasi bangunan milik pribadi, komersil dan struktur lainnya. Sisa material tersebut berupa sampah yang terdiri dari beton, batu bata, plesteran, kayu, sirap, pipa dan komponen listrik.
Ada dua jenis utama dari material waste pada proyek konstruksi (Skoyles, 1987) yaitu:
- Waste dari pekerjaan struktur. Misalnya: Semen, koral, pasir, reruntuhan beton, besi tulangan, bekisting kayu, dll.
- Waste dari pekerjaan finishing. Misalnya: material-material yang pecah atau rusak pada keramik, cat, dan material plesteran karena tenaga kerja yang tidak hati-hati.
Ada beberapa jenis material konstruksi yang sering menimbulkan waste atau sisa yaitu batu bata, pasir, kayu, besi, keramik dan semen (Devia et al, 2010), besi beton, semen, pasir, batu pecah, batu bata dan keramik (Intan et al, 2005), kayu bekisting, besi tulangan, batu bata, keramik dan gypsum/kalsiboard (Hastuti et al, 2015), semen, kayu bekisting, keramik dan gypsum board (Suprapto dan Wulandari 2009).
Terjadinya sisa material konstruksi dapat disebabkan oleh satu atau kombinasi dari beberapa sumber dan penyebab. (Gavilan dan Bernold, 1994), membedakan sumber-sumber sisa material konstruksi atas enam kategori: (1) desain; (2) pengadaan material; (3) penanganan material; (4) pelaksanaan; (5) residual; (6) lain- lain. Hasil penelitian (Bossink dan Browers, 1996) di Belanda, menyimpulkan sumber dan penyebab terjadinya sisa material konstruksi berdasarkan kategori yang telah dibuat oleh (Gavilan dan Bernold, 1994).
Jangan Lupa Share Keteman-teman dan keluargaya jika website ini menarik dan Bermanfaat. Terimakasih Semoga suka Artikelnya.