
Nah Kali ini tekniksipilaziz.com ingin sharing menganai Perbadingan Metoda WSD & LRFD dalam Analisa Struktur Anjungan Lepas Pantai. Arikel sangat cocok untuk kalian yang mau mendalami Teknik Perkapalan, Kelautan maupun Oil & Gas. karena Bangunan anjungan ini banyak ditemui pada Industri Oil & Gas seperti Pertamina, PGN dan Petronas.. Yukk disimak sampai habiss biar kita semakin pahamm
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan perencanaan struktur anjungan lepas pantai, meliputi : kriteria operasional dan kriteria lingkungan. Kriteria operasional diantaranya meliputi penentuan jumlah sumur, peralatan, material, luas deck, dan jumlah deck yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi (besar kecilnya reservoar akan mempengaruhi usia produksi) serta fasilitas transportasi pengangkutan hasil produksi. Sedangkan kriteria lingkungan memperhitungkan beban lingkungan seperti gelombang, angin, dan arus.
Praktek disain dewasa ini memanfaatkan pengetahuan tentang mekanika material, analisis struktur, dan secara khusus, stabilitas struktur, bersama-sama dengan aturan-aturan disain demi menjamin keamanan. Yang paling luas digunakan adalah peraturan disain yang diterbitkan oleh American Institute of Steel Construction (AISC), dalam Load and Resistance Factor Design Specification for Structural Steel Building dan Spesification for Structural Steel Building – Allowable Stress Design and Plastic Design. Menurut standard API RP 2A, metoda pembebanan struktur bisa berdasarkan Metoda Working Stress Design (WSD) atau Load and Resistance Factor Design (LRFD). Perbedaan kedua metode ini terletak pada nilai koefesien terfaktor yang digunakan untuk kondisi beban yang berbeda. Nilai koefesien terfaktor ini merupakan nilai faktor keamanan struktur tersebut.
Berikut File Lengkapnya
STUDI-PERBANDINGAN-METODA-WSD-DAN-LRFD-DALAMJika butuh file, Tinggalin komen dibawah yaa dan tulis email supaya admin bisa kirimm..