
Kita akan membahas mengenai Tarif Tarif Tol Ideal Malang – Kepanjen Jawa Timur pada tahun 2017
Jumlah penduduk di Indonesia tiap tahun makin bertambah pesat. Tidak terkecuali di Provinsi Jawa Timur yang sudah menjadi Provinsi kedua dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia menurut Sensus Penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015. Dengan padatnya jumlah penduduk dan Jumlah infrastruktur yang tidak bertambah menimbulkan beberapa masalah yakni kemacetan. Oleh karena itu, diperlukan pembangunan infrastruktur transportasi darat untuk dapat menanggulangi hal-hal tersebut.
Lima ruas tol yang sedang digodok bersama dengan Dinas Perhubungan dan LLAJ Jawa Timur itu salah satunya Tol Gempol-Pandaan – Malang – Kepanjen. Kegiatan yang berpusat di Stadion Kanjuruhan itu menyedot banyak orang. Begitu juga event sepakbola. Sehingga diperlukan akses alternatif. Meski tidak ada event, kendaraan besar, seperti bus besar yang akan ke Blitar atau Tulungagung sudah langsung belok ke jalan lingkar barat tanpa melewati dalam kota Kepanjen.
Jalan tol atau jalan berbayar merupakan suatu jalan alternatif yang dapat mengatasi kemacetan lalu lintas dan mempersingkat jarak dari suatu tempat ke tempat lain. Dengan direncanakan pembangunan jalan tol Malang – Kepanjen ini diharapkan mampu mengatasi kemacetan dan mampu mempersingkat waktu tempuh, jalan tol Malang-Kepanjen sendiri belum termasuk dalam rencana trans jawa,
Untuk asal tujuan, yang menggunakan jalan tol sebagian besar meliputi sebagai berikut ; dari arah utara dan sekitarnya seperti kota Surabaya, Malang, Gresik, Pasuruan, Probolinggo, Mojokerto menuju ke arah selatan dan sekitarnya seperti Kepanjen, Blitar, dan daerah Malang selatan. Termasuk juga dari arah sebaliknya. Kajian ini penting karena apabila nantinya tol dapat digunakan secara optimal, maka pemerintah akan mendapatkan pemasukan untuk menutupi biaya pengeluaran pembangunan jalan tol tersebut. Untuk mengetahui potensi pengguna jalan tol Malang – Kepanjen maka dilakukan penelitian dengan menggunakan data kebutuhan fasilitas dari jalan tol Malang – Kepanjen.
Adapun artikel mengulas dan merangkum jurnal yang ada untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi pengguna jalan eksisting agar mau berpindah ke jalan tol dan mengetahui potensi pengguna maupun tarif rencana jalan tol Malang – Kepanjen.Analisis potensi pengguna tol menggunakan metode Stated Preference.
Dan berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa variabel yang mempengaruhi masyarakat untuk berpindah ke jalan tol yaitu tarif dan kemacetan atau kepadatan kondisi jalan (VCR). Apabila tarif tol berada di bawah angka Rp 1.000,00/km dan VCR diatas 0,5 maka potensi pengguna tol akan semakin meningkat, dan potensi pengguna tol akan mengalami penurunan bila tarif tol berada diatas Rp 600,00/km dan VCR dibawah 1. Potensi pengguna tol tertinggi untuk golongan I diperoleh pada saat tarif tol Rp 600,00/km dan VCR = 1,1 yaitu sebanyak 18.447 kendaraan/hari dengan persentase probabilitas berpindah sebesar 90.5%.
Sedangkan untuk golongan II & III pada saat tarif tol Rp 900,00/km dan VCR = 1,1 yaitu sebanyak 4.180kendaraan/hari dengan persentase probabilitas berpindah sebesar 89.2%. Penentuan tarif ideal ditetapkan dari tarif hasil analisis stated preference, sehinggs didapat hasil untuk kendaraan golongan I-V berturut-turut sebesar Rp 730,00/km, Rp 1.095,00/km, Rp 1.460,00/km, Rp 1.825,00/km, dan Rp 2.190,00/km.